TP.B
TUGAS INDIVIDU
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU :
Dr.
Indrati Kusumaningrum, MPd.
DISUSUN
ELVAWARNI
Nim : 1109839
2012
BAB I
- TEORI BELAJAR
Proses pembelajaran yang di laksanakan
pada dasarnya adalah bagaimana siswa dapat belajar dengan baik, baik secara
indipidu maupun secara berkelompok, guru dalam hal ini hanya bertindak selaku
fasilitator atau sebagai membantu siswa untuk belajar. Penguasaan teori belajar
oleh guru merupakan suatu keharusan yang dimiliki dalam melaksanakan tugas
sebagai tenaga pendidik, sehingga dengan memahami teori belajar dapat menciptakan suasana
belajar yang kondusif dan pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan penguasaan
pengetahuan serta perubahan tingkah laku yang mencerminkan sesorang yang telah
memiliki kompetensi sebagaimana yang dharapkan didalam Standar isi yang
sesuai dengan masing-masing jenjang
satuan pendidikan.
Menurut Hilgard dan Bower (1981)
menyatakan bahwa “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen,
dan tidak disebabkan oleh adanya proses pendewasaan….”. Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah
perubahan tingkah laku yang berasal dari proses belajar bukan perubahan yang
didasarkan hanya pada peruabahan yang disebabkan pengaruh lingkungan yang tanpa
kontrol dan kendali.
Maka dengan demikian, guru
sebagai agen perubahan tingkah laku dalam belajar sangat dituntut untuk
memahami dan dapat mengaplikasikan teori belajar yang sesuai dengan kondisi
serta karakteristik siswa dalam pembelajaran.
B.TEORI MEDIA
A.Definisi Media Pembelajaran
Kata
media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan
sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju
penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa
pesan
dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima
komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media
pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
B. Posisi media dalam sistem pembelajaran
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa
media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran
adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Posisi media pembelajaran
sebagai komponen komunikasi ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.
Gambar 1: Posisi
Media dalam Sistem Pembelajaran
C.Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi
sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan
metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah
informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses
pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Fungsi
media dalam proses pembelajaran
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan
lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan
hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan
kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai
berikut. Pertama, kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan
dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian
aslinya. Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali
obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula
diulang-ulang penyajiannya. Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu
menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat
menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena
biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung
hanya menirukan apa yang dikatakan guru. Kedua, salah tafsir, artinya dengan
istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi
karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan
media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal
antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi
perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan
bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.
Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis
dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak
terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya
konsep.
D.Kontribusi media dalam proses
pembelajaran (Kemp and Dayton, 1985)
·
Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
·
Pembelajaran
dapat lebih menarik
·
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
·
Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
·
Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
·
Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
·
Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
·
Peran
guru berubahan kearah yang posistif
Peran media dalam pembelajaran
·
Membuat kongkrit konsep yang abstrak
·
Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting
·
Memberikan pengganti pengalaman langsung
·
Mendekatkan obyek yang sukar atau berbahaya untuk
didekati
·
Memberikan pengalaman segi pengamatan
·
Menyajikan perbedaan warna secara visual
·
Menyajikan informasi yang memerlukan gerak
Perkembangan Media
Trend Pemanfaatan media
·
Integrasi
Dua atau lebih media dimanfaatkan secara terpadu
untuk saling mengisi dan saling melengkapi
·
Konfergensi
Penggabungan berbagai tipe media – teks, foto,
grafik, suara, video, dan animasi – kedalam satu buah media tertentu.
·
Interaktif
Adanya komunikasi dua arah antara media dengan
pengguna dalam bentuk stimulus dan response
·
Jaringan
Informasi disimpan di server dan pengguna dapat
mengakses darimana saja serta kapan saja ia punya kesempatan
BAB II
ANALISIS
KELAS
APLIKASI MODEL ASSURE
- ANALYZE LEANER (Menganalisis Peserta Didik)
Sebelum melaksanakan sebuah pembelajaran menganalisis
karakteristik siswa dalah hal yang wajib dilakukan. Dalam hal ini menurut
Smaldino, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Karakteristik Umum
Agar dapat benar-benar memenuhi kebutuhan individu siswa,
kita mesti benar-benar paham karakter umum siswa yang mempengaruhi proses
belajar mereka. Karakter ini berkisar dari variabel-variabel yang konstan,
seperti jenis kelamin dan etnis, sampai dengan variabel yang beragam secara
reguler, seperti sikap dan minat.
Mengenali karakteristik materi-materi pembelajaran dan
cara penyajiannya yang dipadukan dengan
peragaan-peragaan dari media yang cocok dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas-kelas. Media yang bervariasi dapat menjadikan
pelajaran real (betul-betul nyata) dan
menarik. Pada bahasan ini menggambarkan banyak cara melibatkan siswa dalam
materi pembelajaran dan bagaimana memperagakan materi-materi tersebut. Pusat
belajar dan penggunaan bahan ajar dicetak, juga dibahas dalam makalah ini.
Benda-benda dan model-model dihadirkan di dalam kelas. Sebagai tambahan, paket
software komputer termasuk manipulative dan lembaran tugas diberikan kepada
siswa sebagai bagian dari kegiatan belajar mereka. Mereka juga dibiasakan
melakukan peragaan sendiri.
Banyak media dan materi yang dibahas secara umum dan
cendrung sering diabaikan oleh para instruktur dalam pengajaran. Tetapi tenaga
pendidik haruslah mampu menggunakannya, seperti; papan tulis kapur, whiteboard,
bulletin board, flip chart, dan bentuk peraga lain dengan percaya diri. Materi
pembelajaran tak harus berbentuk digital atau mahal baru bisa dikatakan
bermanfaat. Akan tetapi yang kecil dan yang murah pun bisa jadi menarik dan
efektif, berfungsi atau bermanfaatnya suatu media bukanlah tergantung kapada
harga dan bentuknya yang istimewah tetapi lebih tergantung kepada skill yang
menggunakan bagaimana media tersebut betul-betul dapat menjembatani antara
materi dengan real dalam hidup siswa.
B .Analisis Karakteristik Peserta didik
Karakteristik peserta didik yaitu aspek latar
belakang pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses
belajarnya. Karaketeristik peserta didik mencakup keadaan sosio-psiko-fisik
peserta didik. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari
karakteristik peserta didik yaitu berkaitan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial
maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi
serta aspek-aspek kepribadian lainnya.
Analisis
karakteristik peserta didik merupakan suatu pendekatan psikologis dalam rangka
menggambarkan keadaan peserta didik. Karakter yang dimiliki dapat berupa usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pengalaman, pengalaman yang relevan,
persepsi, kebutuhan yang dirasakan, dan berbagai kemugkinan yang lain terkait
dengan peserta didik.
Analisis karakteristik peserta didik merupakan
titik awal dalam mempreskripsikan strategi
pembelajaran. Bila tidak, maka teori-teori dan prinsip pembelajaran yang
dikembangkan sama sekali tidak akan ada gunakanya bagi pelaksanaan pembelajaran
(Degeng, 1991 dalam Bambang warsito 2008). Oleh
karena itu, karakteristik peserta didik sebagai satu fariabel yang paling berpengaruh dalam pengembangan strategi pembelajaran (Reigeluth, 1983 dalam
bambang Warsito 2008).
C.TUJUAN DAN STANDAR
Tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran
difokuskan pada pusat belajar adalah
sebagai berikut:
A.Pusat Belajar
Pusat belajar berarti
lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang didisain dalam bentuk
individu-individu atau kelompok belajar kecil yang difokuskan pada topik atau
pembahasan tertentu. Sebuah pusat belajar bisa dibentuk dengan menyediakan
beberapa kursi dan sebuah meja di mana
para siswa berdiskusi, atau juga bisa dibentuk dengan menggunakan beberapa
komputer yang digabungkan menjadi satu jaringan sehingga bisa digunakan oleh
sekelompok siswa dalam mengerjakan penelitian collaboratif atau problem
solving.yang memiliki Kelebihan-dan
kekurangan sebagai berikut:
Kelebihan-kelebihan
a. Dari
segi Subjek belajar (diri siswa)
Pusat
belajar membuat siswa berani bertanggung jawab atas belajar mereka dan memberikan
mereka peluang untuk belajar dengan langkah atau cara mereka sendiri. Hal ini
dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan dan memaksimalkan peluang
keberhasilan.
b.
Pembelajaran
yang aktif
Dalam pusat belajar terdapat
partisipasi aktif siswa dalam kegiatan belajar, respon siswa, dan juga feedback
langsung terhadap respon-respon tersebut.
c.
Peranan
guru
Pusat belajar menjadikan guru
lebih berperan dalam mendidik dan melatih siswa, lebih leluasa bergerak di
dalam kelas, dan menjadikan guru mempunyai lebih banyak peluang membantu
siswa-siswa yang membutuhkannya.
Kekurangan-kekurangan
a.
Efisiensi
Akan ada banyak waktu yang
terbuang dalam membentuk pusat belajar dan dalam mengumpulkan dan menyusun
materi pembelajaran. Peralatan dan materi juga menghabiskan banyak biaya.
Sisa-sisa materi yang tak terpakai juga menjadi masalah.
b.
Manajemen
Para guru yang membentuk pusat
belajar haruslah orang-orang yang sangat ahli dalam pengorganisasian dan
pengaturan kelas.
c.
Tanggung
jawab siswa
Pola belajar yang independen
seperti pusat belajar hanya akan sukses bila siswa mau dan dapat menerima
tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri.
STANDAR
Dalam
proses belajar harus memiliki standar yang jelas sehingga dalam pencapaian
proses belajar sudah jelas arah tujuan yang akan dicapai ,berdasarkan KKM yang
ditentukan oleh guru bidang studi masing –masing disekolah.KKM tersebut merupakan hasil
musyawarah dari guru bidang studi yang diampu oleh guru .Seperti bidang studi
Biologi yang memiliki KKM per pokok
bahasan tidak semuanya sama. Didalam makalah ini saya mengambil topic bahasan
pada system pencernaan makanan pada manusia dan hewan mamahbiak(RUMANINSIA)
memiliki KKM 70. Dan media yang cocok menurut saya dengan
penggunaan
media pembelajaran berbasis visual yang diproyeksikan yaitu menggunakan software
presentasi power point pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan ( misal hewan
ruminansia)
C.MEDIA
YANG TEPAT
Penggunaan
Media Visual
PENDAHULUAN
Salah satu ciri media
pengajaran adalah mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima
yaitu siswa. Menurut taksonomi Leshin
dan kawan-kawan ( 1992) membagi media sebagai berikut : media berbasis manusia
( guru,tutor, instruktur ), media berbasis cetakan ( buku penuntun, lembaran
kerja dan lembaran lepas), media berbasis visual ( buku, grafik, peta, gambar,
transparansi, film ,slide), media berbasis audiovisual( video,film, slide
bersama tape, televise), media berbasis
computer ( media dengan bantuan computer dan video interaktif)
Dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya kita pernah zat makanan seperti
beras ,roti ,ikan,danging,sayur-sayuran ,susu dan lain-lain.Karena untuk melaksanakan aktifitas manusia perlu
makanan.Tubuh yang sehat merupakan dambaan setiap manusia.Untuk itu makanan
harus cukup mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.Keadaan ini sangat
penting agar fungsi organ –organ tubuh berjalan dengan baik.
Kandungan
zat gizi yang dikonsumsi tersebut harus dalam jumlah yang tepat,tidak boleh
kekurangan dan tidak boleh kelebihan karna dapat mengakibatkan penyakit.Oleh
karena itu perlu mempelajari berbagai
hal tentang makanan dan serti
berbagai fungsinya bagi tubuh,serta system pencernaan makanan didalam
tubuh
BAB III
PROGRAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Halaman
berikut ada di bawah ini
penggunaan
media pembelajaran berbasis visual yang diproyeksikan yaitu menggunakan software
presentasi power point pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan ( misal hewan
ruminansia)
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata
Pelajaran : Biologi
Kelas
/ Semester : XI (Sebelas)/ 2
Pertemuan
: 1, 2, dan 3
Alokasi
Waktu : 5 jam pelajaran
Standar Kompetensi
: 3. Menjelaskan struktur dan
fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi
serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar
: 3.3 Menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang dapat terjadi
pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
Tujuan
: Siswa dapat mendeskripsikan struktur, fungsi, dan proses serta
kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan
I. Indikator
·
Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan
makanan dengan menggunakan uji makanan sederhana
·
Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan
makanan dan fungsinya bagi tubuh.
·
Menghubungkan
struktur dan fungsi organ-organ
dalam sistem pencernaan makanan manusia
·
Menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada
organ-organ sistem pencernaan makanan manusia.
·
Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan
ruminansia dengan menggunakan gambar
·
Membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada
hewan vertebrata
·
Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang
gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
II. Materi Ajar
·
Zat gizi dan fungsinya bagi manusia
·
Cara menguji kandungan zat gizi yang terdapat dalam bahan
makanan
·
Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia
meliputi:
1. Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar
2. Kelenjar pencernaan: lambung, hati, pankreas,
kelenjar usus
·
Proses pencernaan yang terjadi dalam sistem pencernaan
makanan manusia
·
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata terutama sistem
pencernaan hewan ruminansia (memamah biak)
·
Berbagai gangguan atau penyakit yang terjadi dalam sistem
pencernaan makanan manusia
III. Metode Pembelajaran
·
Diskusi-Pengamatan-Penugasan
IV. Langkah-Langkah
Pembelajaran
Pertemuan
1 (2 jam pelajaran)
A. Kegiatan awal (10 menit)
·
Guru meminta siswa mengidentifikasi zat-zat (gizi) yang
terdapat dalam bahan makanan yang biasa dimakan siswa.
·
Siswa mengidentifikasi beberapa zat (gizi) yang terdapat
dalam bahan makanan.
·
Guru menjelaskan bahwa bahan makanan dapat diuji
kandungan zat gizinya dengan Kegiatan 6.1. Tes bahan makanan.
·
Guru meminta siswa menyiapkan alat dan bahan untuk
pengujian bahan makanan.
B. Kegiatan inti (70 menit)
·
Guru mendemonstrasikan pengujian dengan benedict, iod,
dan biuret untuk reaksi positif yang dihasilkan.
·
Siswa melakukan tes terhadap beberapa bahan makanan yang
tersedia dengan tes benedict, iod, dan biuret,lugol.
·
Siswa mencatat hasil pengujian, kemudian menyimpulkan
kadungan zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan tersebut.
·
Siswa mengembalikan alat dan bahan yang digunakan dan
membersihkan meja kerja.
·
Siswa menjawab pertanyaan diskusi dilanjutkan
mengidentifikasi zat-zat gizi lain dan fungsinya bagi tubuh.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
·
Siswa bersama guru menyimpulkan prinsip pengujian
makanan.
·
Siswa mengumpulkan laporan hasil praktek.
Pertemuan 2 (2 jam pelajaran)
A. Kegiatan awal (10 menit)
·
Guru meminta siswa mempersiapkan praktek Kegiatan 6.3.
·
Siswa mengambil alat dan bahan praktikum.
B. Kegiatan inti (70 menit)
·
Siswa melaksanakan Kegiatan 6.3 dan mengamati hasilnya.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan dan
kesimpulan dengan menjawab pertanyaan untuk diskusi.
·
Dengan diberikan gambar sistem pencernaan manusia siswa
diminta mengidentifikasi organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dan
proses pencernaan yang terjadi.
C. Kegiatan akhir (10 menit)
·
Siswa bersama guru menyimpulkan proses pecernaan yang
terjadi dalam sistem pencernaan makanan manusia.
·
Siswa mengumpulkan laporan hasil pengamatan.
Pertemuan 3 (1 jam pelajaran)
A. Kegiatan awal (5 menit)
·
Guru meminta siswa membaca buku teks dan mengumpulkan
informasi tentang sistem pencernaan makanan pada hewan vertebrata dan
menyusunnya menjadi tabel perbandingan.
B. Kegiatan inti (35 menit)
·
Siswa membaca buku teks, kemudian menyusun tabel perbandingan
sistem pencernaan pada hewan vertebrata.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan hasil perbandingan
sistem pencernaan makanan pada hewan vertebrata.
·
Dengan diberikan gambar sistem pencernaan hewan
ruminansia, siswa diminta mendeskripsikan proses pencernaan pada hewan
ruminansia.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan berbagai gangguan atau
penyakit pada sistem pencernaan manusia.
C. Kegiatan akhir (5 menit)
·
Siswa bersama guru menyimpulkan perbandingan sistem
pencernaan makanan pada hewan vertebrata dan proses pencernaan pada hewan
ruminansia.
·
Siswa bersama guru menyimpulkan berbagai gangguan pada
sistem pencernaan makanan manusia.
IV. Alat/Bahan/Sumber
·
Buku Kerja Biologi 2A, Ign. Khristiyono Ps , Esis
·
Buku Biologi jilid XI, Dyah Aryulina dkk, Esis, Bab VI
·
Beberapa bahan makanan
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Pembakar spiritus
·
Regen biuret, iod, dan benedict
V. Penilaian
· Laporan
hasil praktik uji makanan
· Laporan hasil praktik enzim dan kerja enzim
· Uji kompetensi tertulis
VI.
Penggunaan Media Visual
PENDAHULUAN
Salah satu ciri media
pengajaran adalah mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima
yaitu siswa. Menurut taksonomi Leshin
dan kawan-kawan ( 1992) membagi media sebagai berikut : media berbasis manusia
( guru,tutor, instruktur ), media berbasis cetakan ( buku penuntun, lembaran
kerja dan lembaran lepas), media berbasis visual ( buku, grafik, peta, gambar,
transparansi, film ,slide), media berbasis audiovisual( video,film, slide
bersama tape, televise), media berbasis computer ( media dengan bantuan
computer dan video interaktif)
Dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya kita pernah zat makanan seperti beras ,roti ,ikan,danging,sayur-sayuran ,susu dan
lain-lain.Karena untuk melaksanakan
aktifitas manusia perlu makanan.Tubuh yang sehat merupakan dambaan setiap
manusia.Untuk itu makanan harus cukup mengandung gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh.Keadaan ini sangat penting agar fungsi organ –organ tubuh berjalan dengan
baik.
Kandungan
zat gizi yang dikonsumsi tersebut harus dalam jumlah yang tepat,tidak boleh
kekurangan dan tidak boleh kelebihan karna dapat mengakibatkan penyakit.Oleh
karena itu perlu mempelajari berbagai
hal tentang makanan dan serti
berbagai fungsinya bagi tubuh,serta system pencernaan makanan didalam
tubuh
APAKAH
MAKANAN ITU………….???
Untuk menjawab
pertanyaan di atas marilah kita lakukan kegiatan berikutini.
KEGIATAN A
ü
Terlebih
dahulu kita tunjukkan dengan slide berbagai makanan!
ü
Setelah
siswa mengerti maka guru membagi kelompok dan untuk melaksanakan pratikum !
ü
Persiapkan
dulu bahan-bahan yang akan dipratikumkan
!
ü
Mengamati
perubahan warna makanan yang
dipratikumkan dengan menggunakan reagen-reagen tertentu !
ü
Berilah
label pada tabung reaksi yang digunakan!
ü
Buatlah
tabel pengamatan sesuai dengan zat yang diteteskan pada makanan !
Bahan
makanan
|
Reagen
A
|
Reagen
B
|
Reagen
C
|
Reagen
D
|
nasi
|
||||
ikan
|
||||
telor
|
||||
tepung
|
||||
tempe
|
Buatlah kesimpulan hasil pratikum yang kamu
lakukan!
.................................................................................................................... |
Kegiatan
B
·
Siswa mengambil alat dan bahan praktikum.
·
Siswa melaksanakan Kegiatan 6.3 dan mengamati hasilnya.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan dan
kesimpulan dengan menjawab pertanyaan untuk diskusi.
·
Dengan diberikan gambar sistem pencernaan manusia siswa
diminta mengidentifikasi organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dan
proses pencernaan yang terjadi.
Hasil Pengamatan.......................................................................................................................... |
Kegiatan C
·
Siswa membaca buku teks, kemudian dapat menyusun tabel perbandingan sistem
pencernaan pada hewan vertebrata.
·
Siswa
mendiskusikan hasil perbandingan sistem pencernaan makanan pada hewan
vertebrata.
·
Dengan diberikan gambar sistem pencernaan hewan
ruminansia, siswa diminta mendeskripsikan proses pencernaan pada hewan
ruminansia.
·
Siswa
mendiskusikan berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan
manusia.
PENUTUP
v Siswa sudah bisa mendefinisikan
makanan
v Siswa dapat membuat menyebutkan
kandungan zat yang terdapat pada makanan
v Siswa sudah dapat menetukan warna
zat makan yang ditetesi dengan reagen
tertentu
v siswa dapat membuat kesimpulan dngan bahasa sendiri
siswa dapat mengidentifikasi organ-organ pada sistem
pencernaan makanan manusia dan proses pencernaan yang terjadi.
·
siswa diminta mendeskripsikan proses pencernaan pada
hewan ruminansia.
·
Siswa diminta
menjelas berbagai gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan manusia.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Bidang Studi
YULISMAN S.Pd ELVAWARNI.S.Pd
NIP.195816171983100 NIP.197208302006042008
rekan-rekan komen dong tulisan saya diatas biar bisa dikembangkan lagi. trims
BalasHapus